Banjir di Samarinda seperti penyakit akut yang susah untuk disembuhkan. HUT Kota Samarinda ke-346 tahun hari ini, diharapkan warga sebagai titik awal untuk diatasi. Photo: Ist
Warga Samarinda berusaha saling tolong menolong saat banjir menerjang kawasan mereka. Photo: Ist
|
mySAMARINDA.com - 21/01/2014 09:06 WITA
Tepat 21 Januari ini, kota Samarinda merayakan hari jadinya yang ke-346 tahun. Diusia uzur seperti sekarang, persoalan banjir sepertinya menjadi momok yang paling menakutkan bagi kota Samarinda.
Dihantui perasaan akan terjanggan air keruh berwarna kecokelatan disaat hujan turun, warga Samarinda berharap hal tersebut tak lagi mereka rasakan kedepannya.
"Harapan kami, Samarinda tidak ada lagi berita banjir, mari mulai dari diri kita sendiri, jangan cuma bisa ngomel disaat banjir. Tapi yang utama, pemkot juga jangan tinggal diam, mereka tetap harus kerja keras menuntaskan masalah ini," ungkap Fajriana Aulia, mahasiswa Fisipol Unmul, saat diminta tanggapannya.
Hal senada juga diungkapkan warga Samarinda lainnya, Ery Farliant. Dia berharap sudah seharusnya Samarinda sebagai ibukota provinsi memunculkan rasa nyaman bagi warganya maupun orang pendatang yang beraktivitas di kota tepian.
"Jika ada sinergi yang baik antara warga dan pemerintah kota, saya yakin Samarinda akan jauh lebih baik. Persoalan banjir sendiri bukan tak bisa diatasi, setiap masalah pasti ada jalan keluar," ungkap pengusaha advertising tersebut.
Harapan juga muncul dari kalangan suporter Persisam Putra Samarinda (Pusam). Melalui Abdus Somad Fauzan, selaku sekjen Pusamania, Pusamania mengatakan siap dilibatkan dan terjun langsung untuk bersama-sama menanggulangi masalah banjir di kota Samarinda.
"Sebagai bagian didalam ruang lingkup Samarinda, jangan pernah ragukan loyalitas Pusamania terhadap kota ini. Kami siap memberikan seluruh tenaga dan pikiran untuk membuat Samarinda menjadi kota yang benar-benar teduh, rapi dan aman," kata Fauzan.
Formatur KNPI Kaltim, Arief Rahman Hakim juga sama. Menurutnya. KNPI Kaltim selama ini banyak melakukan kegiatan dilapangan terhadap persoalan lingkungan di Samarinda. "KNPI Kaltim bersama KNPI Samarinda tentunya siap ikut serta dalam menanggani masalah banjir di ibukota provinsi Kaltim ini. Karena kalau bukan kita warga Samarinda, siapa lagi yang peduli," bebernya.
Harapan juga muncul dari kalangan pendidik. Pasalnya, selama ini jika banjir menerjang kota Samarinda tak jarang banyak sekolahan yang ikut tergenang air dan memaksa aktivitas mengajar terganggu bahkan diliburkan.
"Belum lagi masalah kita nggak bisa sampai ke sekolah karena akses jalan tertutup banjir, dipaksain ke sekolah, eh sekolahnya justru kebanjiran. Kasian anak-anak kalau begini terus. Intinya Samarinda harus bebas banjir deh," pungkas Firdaus Iskandar, guru honorer salah satu SD di Samarinda Utara. (Rid)
|