Aksi massa saat melakukan protes terhadap kebijakkan-kebijakkan PSSI beberapa waktu lalu di Samarinda. Photo: Kompas
|
mySAMARINDA.com - 09/02/2014 07:36 WITA
Musyawarah Kota (Muskot) PSSI Samarinda yang berlangsung di Hotel Horison, lantai 3 Sabtu malam (8/2) berakhir anti klimaks. Sebanyak 21 klub yang merupakan anggota PSSI Samarinda melakukan mosi tidak percaya terhadap hasil Muskot.
Mereka menilai Muskot PSSI yang menelurkan Sanjaya sebagai ketua umum baru itu tidak sesuai mekanisme yang benar dan legal.
"Sanksi yang kami terima lucu, tanpa melakukan persidangan melalui komdis, jikapun ada sidang, tidak ada surat pemanggilan klub saat proses sidang berlangsung, tiba-tiba sangsi jatuh, surat sangsinya pun tak bernomor, ini jelas sebuah tindakan semena-mena," ujar salahsatu perwakilan dari 21 klub itu kepada mySAMARINDA.
Atas dasar itu, kelompok 21 klub itu langsung membuat surat pernyataan yang akan ditujukan kepada KONI Samarinda dan PSSI Kaltim agar tidak mensahkan hasil Muskot pada tanggal 8 Februari itu. "Dan segera harus dilakukan Muskotlub," tandasnya.
Disisi lain, Ketua KONI Samarinda, Aidil Fitri sebelumnya mempertanyakan dasar PSSI Samarinda mencabut hak suara 21 klub jelang Muskot. Menurutnya, seharusnya jika ada pelanggaran terhadap hal tersebut, sangsi hanya dapat diberikan sebatas tak bisa berkompetisi sementara di kompetisi internal PSSI Samarinda.
"Kalau penghilangan suara di Muskot itu harus melalui mekanisme yang jelas. Tidak bisa diambil sepihak seperti yang terjadi saat ini," kata pria yang sukses membawa Putra Samarinda promosi ke Indonesia Super League itu. (Rid/*)
|