Wakil Walikota, Nusyirwan Ismail saat memperingatkan pengelola SPBU di Jalan Kadrie Oening agar tidak melayani pengetap BBM solar. Photo: Hms
|
mySAMARINDA.com - 21/02/2014 06:50 WITA
Sedikitnya ada belasan mobil 'ngacir' ketika tengah kepergok mengantre bahan bakar minyak (BBM)di SPBU Jl Kadrie Oening, dalam sidak dadakan yang dipimpin Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail Kamis (20/02) kemarin.
Diduga belasan mobil tadi milik para pengetap BBM, khususnya solar. Sebelumnya sidak yang tidak direncanakan ini berawal ketika Wawali sering mendapat laporan dari warga sekitar, karena merasa resah atas sulitnya mendapatkan BBM jenis solar selain antrian mobil yang didominasi kendaraan roda empat modifikasi ini juga kerap menganggu jalur lalu lintas hingga membuat macet.
Alhasil sidak bersama jajaran Satuan Polisi Pamong Praja kemarin, berhasil mengamankan satu unit mobil toyota kijang yang tangkinya dimodifikasi mampu menampung 700 liter lebih kendati sempat ditinggal lari oleh pemiliknya. Ini sempat membuat Wawali geram. Sebelumnya, April tahun lalu, Wawali juga pernah menangkap belasan roda empat jenis pick up modifikasi mengantri di SPBU yang sama.
Bahkan dirinya menghimbau kepada masyarakat apabila sulit mendapatkan BBM yang dimaksud maka bisa langsung melaporkannya kepada kantor kepolisian maupun Satpol PP.
"Karena aksi ini sudah menjadi modus dari pelaku yang telah memodifikasi kendaraannya agar bisa memperoleh BBM lebih hingga akhirnya warga lain tidak kebagian.Buktinya begitu kami sidak mereka langsung kabur,"kata Nusyirwan dengan nada tinggi.
Artinya sambung Nusyirwan di Samarinda masih terjadi praktek-praktek spekulasi untuk menumpuk BBM dengan mengantri di SPBU secara panjang tapi dikuasai oleh sindikat BBM.
"Dalam waktu dekat saya akan segera melakukan rapat bersama Pertamina dan pihak kepolisian karena modus ini tidak boleh dibiarkan, memang mereka belum tertangkap basah saat mengisi tapi anda bisa lihat mobilnya modifikasi semua," sebutnya.
Kendati pihak dari SPBU setempat mengakui melakukan pengisian bbm dengan jumlah yang normal, tapi tak lantas membuat Wawali percaya."Masa kalau pihak SPBU memberikan jumlah yang normal tapi mereka masih mengantri disini sih,"celetuk Wawali.
Dalam rapat nanti sebutnya akan mengusulkan kepada pertamina agar bisa meletakan kamera CCTV di setiap SPBU. "Supaya bisa mengontrol SPBU melayani praktek nakal dan beri sanksi tegas," pintanya. (Hms)
|